KRITERIA BENDAHARA DALAM AL-QUR’AN

 


KRITERIA BENDAHARA DALAM AL-QUR’AN

Bendahara adalah orang yang bertanggung jawab (pemegang) atau pengurus keuangan, maupn harta benda menunjuk orang yang pantas untuk menjadi bendahara tentu sedikit sulit apalagi di zaman sekarang orang yang amanah sangat sulit di temukan.

Allah SWT memberitahukan kriteria yang layak menjadi bendaharawan ada dua yaitu;

Firman Allah SWT :

قَالَ اجْعَلْنِي عَلَىٰ خَزَائِنِ الْأَرْضِ ۖ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ

Artinya: ‘Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan".

Ayat di atas menerangkan bahwa orang yang layak menjadi bendahara yaitu ada dua:

1.     Hafizh ((حفيظ artinya pandai menjaga harta

Orang yang diamanahkan menjadi bendahara haruslah orang yang pandai menjaga harta. Menyimpan ditempat yang benar, aman dari usaha orang yang ingin mengambil ataupun mencuri harta yang diamanahkan.

2.     ‘alim ((عليم artinya berpengetahuan

Orang yang diamanahkan untuk menjadi bendahara adalah orang yang berpengetahuan dan mengerti tugas yang diembannya. Agar harta yang diamanahkannya tidak digunakan kepada hal yang tidak berguna, sehingga harta habis begitu saja tanpa ada manfaat kepada masyarakat maupun umat.

Ia harus mengerti untuk apa saja harta itu digunakan, apa saja kebutuhan yang membuat harta itu mesti digunakan. Ia harus pandai akan hal ini agar harta yang diamanahkan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya demi meraih kemanfaatan orang banyak.

Hikmah dibalik penempatan kata

Ayat diatas mendahulukan kata hafizh ((حفيظ pemeliharaan dari pada kata ‘alim ((عليم berpengetahuan. Ini karena pemeliharaan amanah lebih penting dari pada pengetahuan. Seseorang yang memelihara amanah dan tidak berpengetahuan akan terdorong untuk meraih pengetahuan yang belum dimilikinya. Sebaliknya, seseorang yang berpengetahuan tetapi tidak memiliki amanah, bisa jadi ia menggunakan pengetahuannya untuk mengkhianati amanah.

 

Sumber:

-          Tafsir Ibnu Katsir,  jakarta, 2019.

-          Tafsir al-Misbah, M.Quraish Shihab, Jakarta 2002

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUJUAN AGAMA DAN FILSAFAT MENURUT al-Sijistani

CONTOH PIDATO: MENJADI PRIBADI YANG BERAKHLAK BAIK