Hikmah Wahyu Yang Tidak Dapat Dipahami Oleh Akal
Dalam al-Qur'an tak jarang banyak sekali ayat-ayat yang tidak dapat dipahami oleh akal. Dengan begitu para musafir berserah diri untuk langsung mengimaninya tanpa melakukan penelitian lebih lanjut karena sesuai dengan firman Allah SWT dalam qur'an surat Ali-Imran ayat 7:
وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗٓ اِلَّا اللّٰهُ ۘوَالرَّاسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ
artinya: "padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, “Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal."
"Menurut al-Farabi hikmah dibalik wahyu yang tak dapat dipahami akal adalah menyatakan bahwa agama dan apa yang ada di dalamnya tidak dapat dibandingkan dengan pemikiran dan nalar manusia, karena agama lebih tinggi darinya (kekuatan nalar). bagaimanapun ia di dasarkan atas wahyu tuhan yang mengandung banyak rahasia yang tidak tergapai oleh kekuatan nalar manusia.
Juga, agama dan wahyu memang harus memberikan sesuatu yang tidak tergapai oleh nalar manusia. Jika tidak, maka tidak ada lagi artinya sebuah wahyu.Jika manusia mampu memikirkan segala sesuatu dengan akalnya, maka mereka pasti akan lebih mengandalkan nalarnya, sehingga tidak membutuhkan lagi kenabian maupun wahyu."
Maka dengan begitulah wahyu selalu akan lebih unggul dari nalar manusia karena nalar sampai kapanpun tidak akan bisa melampaui wahyu. Nalar harus tunduk kepada wahyu.

Komentar
Posting Komentar